0 pandangan
|
0 suka
Rupanya ia memburu orgasmenya yang kesatu. Perlahan-lahan ku pompa liang senggamanya sedangkan dia memaju-mundurkannya dengan badan yang paling kaku. aku bertanya sambil mengawali memompa liang senggamanya lagi. Enak banget, sayang katanya sesudah agak tenang Aku kaget dia memanggilku dengan sebutan sayang. Mereka tertunduk dengan muka yang ketakutan, walaupun aku merasa kasihan melihat anak-anak kesanyanganku ketika itu, tetapi aku tidak dapart bersabar lagi. Aku mesti pancut di tubuhnya yang dibaluti baju kurung satin putih itu hari ini juga.